THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, Desember 22, 2010

Tujuan Hidup

Pernahkah kita terpikir, buat apa sih hidup ini? Ngapain sih capek-capek kerja, beraktifitas, dari pagi sampai sore dan bahkan mungkin malam. Dan bahkan mungkin sampai ke pagi lagi. Kalo setiap orang ditanya, apa tujuan hidupnya. Mereka akan menjawab dengan pernyataan berbeda-beda.
Akupun kalo ditanya bakal jawab yang standar mungkin. Bahagia dunia akhirat. Tapi yang jelas setiap orang punya cita-cita. Walaupun mungkin itu susah untuk diwujudkan. Dan untuk sebagian orang yang lebih beruntung, mereka dapat wujudkan impian mereka. Dan bahkan mungkin lebih dari itu.
Tapi apakah kita dalam hidup bener-bener menjaga tujuan hidup itu? Apa kita bener-bener mengejarnya? Tapi yang pasti, setiap orang memang akan berusaha yang terbaik buat hidupnya. Berusaha yang lebih baik dari kemaren. Sebentar lagi 2010 akan berakhir. Meninggalkan kita, dan berganti dengan 2011.
Cobalah untuk flash back ke belakang. Adakah keinginan-keinginan kita yang belum tercapai? Atau mungkin keinginan-keinginan yang bertambah. Kalo ada yang belum tercapai, Insya Allah di tahun depan bisa diraih. Amin. Dan kedepannya kehidupan kita bisa menjadi lebih baik. Apapun yang belum berhasil kita lakukan,
mungkin bisa kita lakukan di tahun depan. Dan bisa jadi kita berbuat lebih dari yang kita inginkan. Jangan menyerah, tetap berbuat yang terbaik. Minimal untuk diri sendiri. Dan akan lebih baik untuk orang lain. Dan ingat, setiap ikhtiar harus dilandasi dengan do'a. Jangan takut untuk berusaha.
Dan jangan pernah berhenti untuk mencoba. Apapun itu, tetap lakukan. Jangan pernah berhenti bergerak, melangkah, apapun itu. Tetap berkarya. Mari kita jelang tahun yang akan datang dengan semangat baru.

Senin, November 08, 2010

Hidup Selalu Ada Pilihan

Dalam kesendirianku, ditengah penat waktu istirahatku. Kembali ku teringat akan page ini. Sebenarnya jari-jariku ini selalu ingin menari disini. Akan tetapi terkadang, waktu senggang itu tiada menghampiri. Maafkan aku blog, selama ini hanya melihat mu di kejauhan. Tanpa peduli apakah kau akan dibaca, diisi, di komentari atau apapunlah itu.
Ya sudahlah, toh jari-jariku telah ada disini untuk menari. Akan kuisi lembaran demi lembaran maya ini. Mungkin kau bisa mengerti, minimal bisa kutulisi apapun itu yang ada sekarang.
Kembali kuberhadapan dengan persoalan, ditengah usahaku untuk bangkit, manata kehidupan ini menjadi lebih baik. Tetap saja ada batu penghalang. Kebahagiaanku mulai mereda, buncah didada yang dulu isinya sesuatu yang mempesona, sepertinya akan berlalu. Tapi kapan itu? Akupun tak tau.
Yang ada sekarang, kuingin hidupku berlanjut, tak henti kupanjatkan do'a, agar aku diberi kemudahan dalam menjalani sisa hidup ini. Karena kutau, hidupku yg telah berlalu takkan mungkin kuulang kembali.
Akan tetapi, penyesalan pun tak boleh berada disini. Tak ada gunanya ! Aku hanya bertanya-tanya kadang-kadang, tak bolehkah aku berbahagia? Tak bolehkah aku menjalani hidup seperti mereka? Aku tau, setiap manusia pasti akan dihadapkan oleh berbagai persoalan dalam hidup mereka.
Pasti ada pilihan dalam hidup mereka, aku telah memilih Ya Rabb, dan ijinkan aku untuk berbahagia dengan itu.
Jadikan sisa hidupku ini tabungan amalku. Jauhkan aku dari sifat kufur nikmat. Tapi salahkah aku jika ingin menjadi lebih baik?
Semua orang sering bertanya tentang satu hal, yang akupun takut untuk memberi jawaban. Takut untuk memberi alasan.
Ya Rabb, jauhkan aku dari sifat iri, dari sifat yang selalu ingin lebih. Aku hanya ingin membahagiakan orang tuaku.
Aku tau mnereka gusar, tak pernah mereka mengungkap itu, tapi dari raut wajah dan tutur kata mereka sangat menginginkan aku turut bahagia.
Seperti teman-temanku yang lain. Seperti yang pernah mereka lihat. Pertemukanlah aku dengannya Yaaa Rabb....
Pertemukanlah aku dengannya...... Karena hanya ridho-Mu yang bisa mewujudkan itu semua....

Minggu, Oktober 03, 2010

beban pikiran baru

telah lama rasanya aku bekerja. mungkin demikian asik sehingga aku lupa, untuk membangun sebuah kehidupan lain. yaitu keluarga untuk diriku sendiri. aku lupa kalau orang tua ku juga mendambakan masa-masa seperti para orang tua yang lain. aku cukup berbahagia dengan pendapatanku. yang mana seharusnya tidak. jika akku ingin membangun keluarga untuk diriku sendiri harusnya aku tidak berpangku tangan lagi. aku harus jeli melihat peluang. dan ketika dwsakan itu datang, aku seakan tersentak dari mimpi. aku harus beranjak, aku harus pergi, aku harus menggeliat untuk itu.
Ya Allah, aku ingin berbahagia. aku hanya ingin bisa menikmati waktuku. dan bisa menyembahmu dengan leluasa. aku ingin mempunyai keluarga itu Ya Allah.
setelah sekian lama pencarianku, aku pikir aku menemukannya. ternyata ada lagi yang harus kuperjuangkan. ada lagi yang menjadi bebanku. Ya Allah mudahkan lah jalanku. Amiin

Minggu, Juli 18, 2010

Terlalu Lama Terabaikan

Sudah hampir satu tahun kayaknya page ini ga kesentuh ama tarian jari-jariku lagi. Bukan karena akses internet yang terhambat, atau karena males. Tapi emang karena ada hal lain yang menyita waktu. Benda itu atau lebih tepat dikatakan situs itu adalah Facebook. Telah banyak manusia yang berubah "autis" karena Facebook. Orang-orang yang dulunya bisa dikatakan gaptek. Sekarang secara otomatis telah melek teknologi. Mereka seperti terinstall dan langsung jalan. Apalagi dengan banyaknya hp keluaran terbaru telah terintegrasi dengan Facebook itu sendiri. Maafkan aku blog, karena aku punya device baru bernama blackberry, aku jadi lupa dengan keberadaanmu. Aku hampir lupa kapan terakhir kali posting di page ini. Kadang-kadang kata-kata berseliweran di benakku. Tapi itu malah tumpah di Facebook, bukan disini.
Ideku tidaklah mati, tapi kadangkala jari-jari ini sangat malas sekali untuk menari dan menghasilkan rangkaian kata-kata. Setiap kali aku membuka halaman ini, kata-kata dibenakku seakan di shutdown dari dalam. Serta merta jadi black out, gelap gulita. Tapi aku tetap berusaha untuk menumpahkannya. Seperti malam ini. Biasanya rangkaian kata-kataku berisi pesimistis. Rangkaian kata-kata negatif. Mati dari dalam. Tapi kali ini tidak. Kata-kata itu akan kucoba indah. Berbentuk sedemikian rupa penuh warna. Seperti orang buta yang melihat kembali, seperti orang tuli yang mendengar kembali. Aku benar-benar ingin memutar semua itu. Re-booting kembali, menghilangkan virus-virus penghilang semangat itu. Aku ingin sekali bermakna dalam hidupku. Minimal untuk diriku sendiri, atau bahkan untuk orang lain. Atau mungkin bisa melebihi ekspektasiku, bermakna untuk negaraku. Kadangkala aku iri melihat orang lain yang bisa dengan leluasa mengistirahatkan diri kapan saja dia mau. Dan tidak lagi berkutat dengan pekerjaannya. Bosankah aku dengan pekerjaanku ? Tidak juga. Walau kadang-kadang hal itu sering melanda pada saat beban kerja itu memuncak.